Karena
itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti
orang bebal, tetapi seperti orang arif,
dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu
janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah
supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. (Efesus 5 : 15-17)
Tuhan memberikan kehidupan kepada setiap
orang bukan tanpa tujuan. Setiap orang dilahirkan dengan sebuah misi khusus
yang sudah Tuhan tetapkan bahkan sebelum kita dilahirkan. Namun banyak orang
kehilangan tujuan Allah bagi hidupnya sehingga hidupnya hanya berlalu begitu
saja bahkan tidak sedikit orang yang meninggal tanpa tahu kehendak Tuhan yang
untuknya dia hidup.
Oleh sebab itu, Firman Tuhan mengingatkan
kita untuk tidak menjadi orang yang bodoh tapi menjadi orang yang pintar. Orang
pintar dijelaskan sebagai orang yang selalu berusaha mengerti kehendak Tuhan.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita melakukan rutinitas pekerjaan dalam
apapun bentuk profesi kita. namun pertanyaannya adalah apakah anda yakin bahwa
apa yang anda kerjakan adalah benar-benar kehendak Allah yang untuknya anda
hidup?
Ketika Allah pertama kali menciptakan
manusia, Tuhan menempatkannya di taman eden untuk mengusahakan dan
memelihara taman itu (Kejadian 2 :15). Allah memberikan manusia tugas untuk
bekerja, karena hanya dengan bekerja seseorang dapat menggenapi semua yang
telah Allah sembunyikan di dalam dirinya sebagai individu.
"ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan
menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi
makhluk yang hidup.
Selanjutnya TUHAN Allah
membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang
dibentuk-Nya itu.
TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden
untuk mengusahakan dan memelihara taman itu."
(Kejadian 2 : 7, 8 , 15)
Adam
mulai mengusahakan tanah tersebut dan menemukan bahwa disana ada sungai yang
mengalir di sepanjang pinggiran tanah dimana ada banyak emas dan batu-batu
berharga.
Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan
dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang. Yang pertama, namanya Pison,
yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Hawila, tempat emas ada.Dan emas
dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu krisopras. (Kejadian 2 : 10-12)
Ada harta yang tersembunyi
di dalam tanah tersebut, yang tidak ditemukan manusia itu sampai ia mulai
bekerja. Tanah adalah suatu gambaran dari panggilan kita, sedangkan emas dan
batu-batuan berharga melambangkan kesuksesan, kekayaan dan kemakmuran. Manusia
harus “mengusahakan tanah” jika ia ingin menemukan mata air berkat Tuhan yang
tak pernah berhenti memancar. Hanya dengan bekerja, seseorang bisa menetapkan
dan mengembangkan kemampuan, karunia, dan talentanya melepaskan potensinya dan
menemukan kemungkinan-kemungkinan tak terbatas yang ia miliki.
Jadi apa pengertian Tuhan
tentang bekerja? Jika anda pergi bekerja hanya supaya orang-orang bisa
mengatakan bahwa anda sedang bekerja atau karena anda menerima gaji, maka anda
sebenarnya sedang menipu diri anda sendiri. Ketika Allah berkata kepada Adam :
“Pergi dan Bekerja!”, sebenarnya Ia sedang berkata, “Genapi panggilan hidupmu!”
Allah tidak menciptakan
pekerjaan hanya supaya seseorang bisa hidup olehnya. Pekerjaan ada supaya kita
bisa melepaskan potensi yang tersembunyi di dalam kita supaya kita dapat
mengembangkan kemampuan-kemampuan dan karunia kita dan menggenapi takdir kita.
Setiap orang harus mendedikasikan hidupnya kepada beberapa jenis tugas yang ia
nikmati ketika melakukannya, bekerja di mana ia mampu menggunakan apa yang
diberikan kepadanya sampai maksimal.
Jadi, jika anda bekerja tanpa
melihat tujuan khusus apa pun, tanpa berusaha untuk mengutamakan Kerajaan
Allah, jika pekerjaan anda adalah sebuah beban bagi anda dan tidak mengobarkan
anda untuk menjadi kreatif, maka sepertinya anda belum menemukan tujuan Allah
bagi anda dan kerja keras anda hanyalah berjuang untuk hidup.
Orang arif atau bijaksana
mengerti ini dan bekerja bukan hanya untuk keuntungannya sendiri, tapi supaya
ia bisa menggenapi tugas yang ia dilahirkan untuk menyelesaikannya.
Tuhan mau kita tidak menjadi
orang bebal yang tidak mau tahu dan tidak mau diberi masukan, tapi menjadi
orang arif yang senantiasa memperhatikan bagaimana kita menjalani hidup, apakah
apa yang kita kerjakan adalah kehendak Tuhan atau hanya sekedar untuk memenuhi
kebutuhan atau ambisi pribadi. Kita harus bekerja bukan hanya untuk uang atau
pemenuhan kebutuhan, tapi lebih untuk kebaikan orang lain dan untuk tujuan
mendirikan Kerajaan Allah di bumi. Jika kita melakukan ini, Firman Tuhan
mengatakan kita tidak perlu kuatir karena berkat keuangan akan diberikanNya.
"Sebab
itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang
akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa
yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan
semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka
semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."(Matius 6:31-33)
Apa artinya mencari dahulu kerajaan Allah
dan kebenaranNya? Itu berarti mengetahui apa kehendak Allah dan menjadikan itu
alasan atas semua yang kita kerjakan. Selebihnya Tuhan akan mengerjakan
bagianNya.
Pertanyaannya adalah :
1. Coba sebutkan potensi2 yang Tuhan
percayakan dalam kehidupan anda?
2. Menurut anda apakah pekerjaan anda
sekarang sudah sesuai dengan panggilan anda?
God bless you
Author
Fuji Harsono